“Karena..hidup adalah soal keberanian, terimalah dan hadapilah..”

Mei 6, 2016

Alhamdulillah

Filed under: Tidak Dikategorikan — ariee @ 6:46 am

Detak jarum jam masih terdengar sayup ditelinga, seakan mengiring lantunan detak jantung dan gemericik aliran darah dari sungai pembuluh. Sepoy udara hilir mudik melalui hidung dan terus merengsek memenuhi rongga dada dan seketika berbalik arah.. Aaahhhhh diri ini masih berada disini, satuan ruang dan waktu yang kami sebut sebagai dunia..

Segala puja dan puji hanya pantas tersemat kehadiratMu Yaa Rabb, Tuhan, Pemilik, Pencipta, Pengatur segala sesuatu selain Engkau.. Engkau adalah Awal dan Akhir.. Kekuasaan dan PengetahuanMu tiada batas, Sungguh bagi kami lah ukuran batas itu ada. Engkaulah Tuhan Yang Maha Satu. Syukurku untuk semua kehidupan ini, untuk semua detik dan detak ini sejak membuka mata hingga akhir memejamkan mata.. Teramat indah segala “rasa” dari dunia yang Engkau titipkan hinggap di indra-indra kami yahh Rabb..

Shalawat dan salam terbaik hanya kepada penghulu segala mahluk.. mahluk terbaik yang pernah terlahir dimuka bumi ini, yang dengannya keberkahan menyelimuti seluruh alam raya.. Dialah Rasulullah Sayidina Muhammad bin Abdullah Salallahu alaihi wasallam. salam dan keberkahan pula teruntuk ahlul bait, sahabat dan umat beliau hingga akhir zaman.

Cinta dan kasih tercurah untuk seluruh mahluk Allah, yang detik ini sedang berkutat dengan bait takdir hidup masing-masing. Jauh lebih khusus untuk kepada mereka yang pernah, sedang dan akan mengambil peran-peran dalam bait-bait kisah ku :).. Doa terbaik untuk kalian.. Semoga kita termasuk dari gelintir manusia yang memperoleh Maghfirah dan Rahmah dari Yang Maha Gaffar lagi Maha Rahim.. Aamiinn..

Jakarta, dihari manusia utama menunaikan mi’raj nya. 29 Rajab 1437

 

Januari 14, 2016

Diproteksi: My “Dialogue”, Last and Ever

Filed under: Tidak Dikategorikan — ariee @ 2:06 am

Konten berikut dilindungi dengan kata sandi. Untuk melihatnya silakan masukkan kata sandi Anda di bawah ini:

Januari 19, 2015

Opick, Bait Tembang Jiwa

Filed under: Tidak Dikategorikan — ariee @ 10:08 am

opick2 Lantunan tembang-tembang itu senantiasa menjadi aliran sungai yang mengantar sampan hati dihari-hari pencarian kami menuju “Samudra”. Indah lirik-lirik mu bagai hembusan angin dingin yang mewakili setiap untaian bisik hati-hati kami akan kerinduan dan kecintaan perlambang sifat dhoif mahluk.

– Dealova

Kau seperti nyanyian dalam hatiku ~ Kau seperti udara yang kuhela ~ Kau selalu ada, selalu ada, dan selalu ada..

– Rapuh

Di antara lelahnya jiwa ~ dalam resah dan air mataku ~ persembahkan kepadaMu ~ yang terindah dalam hidup

– Ya Maulana

Maulana Maulanaa Yaa Sami’ Du’anaa ~ Birahmatika Yaa Rabbi La Taqtho’ Rojanaa ~ Maulana Maulanaa Yaa Sami’ Du’anaa ~ Birahmatika Yaa Rabbi La Taqtho’ Rojanaa

– Allahu Akbar

Bertasbihlah semesta raya ~ Di kemahaagungan sang Maha Pencipta

– Dibawah Langit Mu

Di Bawah langit Mu ~ Bersujud Semua ~ Memuji Memuja Asma Mu ~ dan Bertasbih Semua ~ Makhluk Mu ~ TundukMengharap Cinta Dan Kasih Mu

 

Desember 28, 2014

Ekspresi Cinta padamu Ibu/Bapak

Filed under: muhasabah — ariee @ 3:00 pm

kasih-sayang-orang-tuaKurang lebih seminggu yang lalu medsos rame dengan status sayang Ibu :), maklum emang lagi harinya, makanya rame-rame merayakan dengan ucapan terrimakasih dan sayang ke orang tua khususnya Ibu. Ada yang bilang “ga perlu lah begitu bukankah harusnya setiap hari adalah limpahan kasih sayang dari dan kepada Ibu/orangtua..? dan perayaan ini hanya “mengkerdilkan” cinta kita kepada Ibu/orangtua yang harusnya sepanjang masa bukan setahun sekali” :). Iyahh.. betul.. tapi rasa-rasanya kita manusia ini terbiasa butuh dan menciptakan yang namanya momentum. Wajarlah setahun sekali kita merayakan dengan “sedikit” perayaan special untuk manusia yang paling berjasa bagi kehidupan kita setiap manusia, Ibu/orangtua. Perhatikan dalam setiap sendi kehidupan manusia selalu ada waktu-waktu tertentu yang dianggap/dirasa lebih utama dibanding waktu lain.. Bahkan Islam pun mengajarkan terkait beberapa keutamaan waktu dibanding waktu yang lain, misal dalam setahun ada bulan yang lebih mulia dibanding bulan lain.. dalam seminggu ada hari yang lebih utama, dalam sehari ada jam-jam yang lebih utama untuk beribadah dan bermunajat dan seterusnya.

Kembali tentang ekspresi bentuk sayangnya kita kepada Ibu/orang tua. Yang menggelitik saya untuk menulis ini adalah sebuah pertanyaan, apakah bentuk ekspresi sayangnya kita yang paling mendasar yang harus kita lakukan sebagai anak kepada Ibu/orang tuanya ?, tulis status di medsos ? memberikan kado, bunga atau kue tar bertuliskan “Dear My beloved Mom, I love U all the way you are..” (hehheee lebay) atau hanya sekedar sms/telp ke mama dan ngasih tau ke beliau bahwa saya/kami sayang ke mama..? Eeemmm iyahh.. pada saat kita melakukan itu, pasti hati sang Ibu dipenuhi buncahan perasaan haru, sayang dan bangga karena telah membesarkan anak yang berbakti seperti itu. Nahh kemudian apakah itu cukup..? bagi kita yang mengimani Islam sebagai agama/jalan hidup kita rasa-saranya masih sangat kurang yahh?, kalau ekspresi kasih sayang kita hanya sebatas itu dan hanya didunia ini. Bukankah “kasih orang tua sepanjang masa”..? apakah “masa” akan berhenti setelah hilang dari kehidupan dunia..? jawabannya tidak, sungguh tidak cukup.

Ada dua point yang ingin saya renungankan pada kesempatan ini..

1. Anak menjadi musuh/beban bagi orangtuanya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ مِنْ أَزْوَٰجِكُمْ وَأَوْلَٰدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَٱحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا۟ وَتَصْفَحُوا۟ وَتَغْفِرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. QS. At-Taghabun : 14

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. QS. Tahrim 66:6

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ, أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِىَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالَعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda : “Ketahuilah, kalian semua adalah pemimpin, dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian. Pemimpin di antara manusia dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dalam rumah tangga serta anak-anak suaminya dan dia akan ditanya tentang mereka. Budak adalah pemimpin bagi harta tuannya dan dia akan ditanya tentangnya. Ketahuilah bahwa kalian adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang tentang kepemimpinannya” Sahih Bukhari no.2554 dan Sahih Muslim no.1829 dan yang lainnya.

Dalam surah At-taghabun:14 diatas Allah SWT memperingatkan tentang kemungkinan anak “dalam sebagian kondisi” dapat menjadi “musuh” yang mecelakakan orang tuanya. Dan pada surah Attahrim:6 Allah memerintahkan kepada pemimpin keluarga untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari apapun yang menyebabkan azab api neraka. Dan senada dengan Atahrim:6, Rasulullah SAW bersabda tentang kunsekuensi dari setiap pemimpin termasuk orang tua, yakni bertanggung jawab terhadap apa yang pimpinnya.

Dari sini kita mengambil point tentang anak yang bisa menjadi musuh/beban yang memberatkan orang tuanya. Bukankah anak adalah tanggungjawab orang tuanya selama masih dalam perwalian (belum menikah). Dan yang disetiap yang dalam perwalian/kepemimpinan/perlindungan kita akan diminta pertanggungjawabannya kelak diyaumil akhir sebagaimana hadits Rasulullah diatas. Anak bisa jadi akan menjadi beban orang tuanya tidak hanya di dunia tapi yang lebih berat adalah ketika di hari perhitungan kelak.

Mari berkaca, kita ini termasuk investasi menguntungkan atau merugikan bagi Ibu/ayah kita ? Inikah ekspresi sayangnya kita kepada mereka ?, tegakah kita ?, mampukah kita membiarkan setiap dosa, setiap kufur dan setiap maksiat yang kita lakukan akan menjadi beban yang dipikul Ibu/bapak kita, yang konon ketika di dunia disetiap tahunnya kita selalu mengirimkan ucapkan sayang dan terimaksih kepada mereka ? tapi diwaktu bersamaan dengan bangganya kita menambahkan daftar beban mereka dan menjerumuskan mereka dengan dosa-dosa yang tidak mereka lakukan dengan dosa-dosa kita..? Nauzubillah minzalik..

Note: ketika orang tua telah menunaikankewajiban dengan mendidik anak dengan Islam, dan anak masih tetap bandel sebagian ulama mengatakan orang tua tersebut berlepas tangan terhadap dosa anaknya, sebagaimana kisah Nabi Nuh AS dan Nabi Lud AS. Wallahualam..

2. Doa anak untuk orang tua nya.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

sebagian besar dari kita paham atau pernah mendengar hadits terkait amalan yang “argonya” selalu counting tidak terputus bahkan setelah manusia tersebut meninggalkan dunia salah satunya adalah doa anak-anaknya yang sholeh. Perhatikan !! yang harus digaris bawahi adalah syarat yang mendoakan, yakni anak yang sholeh.. Subhanallah.. sudahkah kita, yakinkah kita kita termasuk anak-anak yang mampu memberikan manfaat buat orang tua kita kelak dengan doa-doa kita..? bisa jadi kita sangat ingin mendoakan mereka namun karena syarat sholeh ini tidak terpenuhi maka doa-doa kita hanya bagai surat-surat cinta kita kepada Ibu/Bapak kita yang tidak pernah sampai kepada mereka, hanya karena syarat sholeh ini tidak pernah kita penuhi. Bagaimana mungkin soleh/soleha terpenuhi jika kita masih terus berbangga dengan dosa-dosa kepada Allah Azza Wajalla.. Nauzubillah minzalik..

Dan akhirnya, anak adalah investasi bagi orang tuanya. Investasi bisa menjadi baik dan bisa berwujud sangat buruk hingga berakibat bangkrut. Sungguh saudaraku.. berusahalah dalam ketaatan kita kepada Allah SWT dan RasulNya bukan hanya tentang kita hari ini dan kelak, tapi ini juga yang akan menjadi kunci bagaimana kedudukan Ibu/Bapak kita kelak dihadapan pengadilan Allah Malik yaumiddin (Tuhan yang Menguasai hari akhir).. dan inilah yang harusnya menjadi ekspresi bentuk sayangnya kita kepada mereka orangtua kita..

Ini hanya pengingat bagi saya, kedua adikku dan bagi siapa saja yang menggambil manfaat dari oretan kecil ini.

Biar kata telat, selamat hari Ibu untuk ibu-ibu hebat yang akan menantikan buah dari usaha menanamkan bibit indahnya aqidah kepada anak-anak mereka. Insya Allah..

Untuk Ibu/Bapak kami.. tetaplah bermunajat dalam Thajjud mu memohonkan hidayah untuk kami anak-anakmu yang belum mampu memenuhi kreteria sholeh/sholiha ini. Semoga AllahuRahmaniRahim senantiasa menyelubungi kalian dengan Rahmah dan RahimNya yang Agung.. aminn..aminn Allahumma aminn..

Agustus 24, 2013

Diproteksi: The Last’s

Filed under: PenGalan KisaH HidUP,Petualangan,Sejarah,temen — ariee @ 12:24 am

Konten berikut dilindungi dengan kata sandi. Untuk melihatnya silakan masukkan kata sandi Anda di bawah ini:

Agustus 2, 2013

Lirih Lirik…

Filed under: Tidak Dikategorikan — ariee @ 6:00 am

Semisai buih di samudera
Sebanyak bintang di angkasa
Karunia yang telah KAU beri
Untukku di hidup

Sebening embun pagi
Setitik cahaya cinta
Yang kudamba menjadi
Seluruh mimpi hidupku

Meski ku tak pernah harap
Hadir dan campakkan cinta MU
Meski telah jauh ku berlari
Mencari arti hidup ku

Meski ku tak pernah mampu
Menapak jauh ijinkan aku
Bersujudku dan berharap
Mohon sedetik cinta MU

Lebih jauh dari samudera
Lebih tinggi dari khayalku
Kasih sayang yang ENGKAU beri
Untukku untukku

Hanyalah air mata yang ku punya hari ini
Ku memohon ku meminta kasihanilah diriku

Meski ku tak pernah harap
Hadir dan campakkan cinta MU
Meski telah jauh ku berlari
Mencari arti hidup ku

Meski ku tak pernah mampu
Menapak jauh ijinkan aku
Bersujudku dan berharap
Mohon sedetik cinta MU

— Opick – Ku tak pernah layak —

Juli 29, 2013

Gemuruh Syair Jiwa

Filed under: Tidak Dikategorikan — ariee @ 7:15 pm

Dia yang Maha Sempurna.. membentangkan alam raya pada tempat pada titik keseimbanganya. Bumi, bulan bintang-bintang bersujud pada Mu memuja menyebut Asma Mu.

Engkaulah Tuhan yang maha membolak balikkan hati para hamba yang engkau kehendaki.. Maka bimbing jiwa dengan segala kebaikan dari sisi Mu.
Bimbing hamba dari sayap-sayap malam sepi yang bertabur rindu, sungguh hamba hanyalah manusia yang tercipta dengan sifat lemah sebagaimana termaktub dalam Firman Mu. Hamba bagai pengembara padang pasir yang berharap oase sekedar meneguk setetes air dari samudra kesejukan Mu.

Jika kerinduan ini adalah baik dan tidak memalingkan mihrab hamba dari Mu pencipta langit bumi dan apa yang diantara keduanya, maka bawalah jiwa hamba dipekat malam ke hadapannya dalam pertemuan suci yang engkau ridho bersamanya. Mengobati buncahan rindu yang tidak kunjung dilekang waktu. Mengantarkan getaran syair jiwa menujunya.

Innahuu anta maqsudii waridhoka matlubi..

Juli 22, 2013

Terimakasih Ayah’s

Filed under: Tidak Dikategorikan — ariee @ 8:09 am
Tags:

Belakangan ini adalah hari-hari penuh dengan hikmah, i’tibar hikmah bersumber dari mana-mana. Salah satu yang cukup menghujam dalam ke lubuk hati, adalah salah satu acara tv swasta yang menampilkan video clip Terimakasih Ayah dari Opick dan Adiba..
Kognisi otak gw langsung melayang ke sosok laki-laki tua di salah satu desa dipulau Ambon yang kecil sana.. memory tentang kasih dan usahanya yang terekam sejak kecil hingga sekarang.. kemudian berkelabatan sosok laki-laki lain yang gw kenal sebagai profil ayah dari dia yang pernah sangat dekat dengan gw.. yang teringat cerita-cerita tentang “kepahlawanan” si Ayah dan rasa sayang dan hormatnya dia ke sosok pria pejuang itu. Berkelebat lagi ke sosok ayah-ayah sahabat lain yang pernah gw kenal muncul satu persatu..

Terimakasih untuk kalian para pejuang.. Ayah-ayah terhebat didunia.. Doa dan bakti kami selalu terpatri dihati.. Dan doakan kami mampu meneruskan perjuangan menjadi ayah-ayah panutan untuk generasi berikutnya.

Juni 3, 2013

Finally My Little Book is Back :)

Filed under: Tidak Dikategorikan — ariee @ 2:08 am

Alhamdulillah.. akhirnya pagi ini.
kudu usaha mendapatkan akses ke dashboard blog ini lagi.. 😀
Boleh dicek kawan kapan terakhir postingan terakhir gw, itulah kali terakhir gw bisa mengakses nie barang.. 😉
Surry buat yang commentnya belum sempat (baca: lama) diapprove karena kehilangan akses tadi..

Harusnya sudah ada beberapa tulisan yang bisa gw share, khusus nya tentang dokumentasi beberapa perjalanan mencari “kitab” ke gunung :), buat yang request dinantikan yah perjalanan berikutnya.

Tentang “buku kecil”, ini mungkin salah satu dari sedikit media untuk menancapakan jejak-jejak langkah yang lewat (jahhh lebay), yang kata salah satu “temen hebat” gw kalo gw tuhh “kelewatan seneng kembali kemasa lalu dan akan mencari segala hal yang berhubungan dengan masa lalu tapi ga pandai membuat dokumentasi.”

Ok.. menantikan mood selanjutnya, hehehheee 🙂

Maret 12, 2011

Tentang Masa Kecil

Filed under: PenGalan KisaH HidUP,Sejarah — ariee @ 7:00 pm

Sekali lagi masa kecil, menarik ku jauhh kembali ke masa lalu.

Sebenarnya saat ini gw tidak sedang melo dan menerawang kisah-kisah masa kecil, seperti kebiasaan yang ga pernah hilang. Tapi ya lagi narik gw ke masa kecil adalah email dari seorang yang bernama Iqbal Apriawan, berikut potongan email yang gw terima :

Permisi…

Mohon Maaf sebelumnya. Iseng saya mencoba brows mencari Alumni SDN 3 Wolulu. Tak di sangka dapat Blog yg foto yg wajahnya sangat familiar walupn tubuhnya sangat berbeda semasa kecil dengan yg sekarang. Dari statusnya anak Peg PTP 23, sedikit flashback yg namanya ARI ketika itu cuma 1 Orang yg tinggalnya di kompleks , rumahnya depan Lap Takraw.

Untuk sedikit info mngenai Anak2 PTP 23 : Saya (Iqbal)-Akbar (adik saya), Sondang-Butet-Morina, Lukman, Jatim.

Mohon Maaf jika saya salah org.

Iqbal

Tidak salah lagi kawan, Ari yang dimaksud itu saya.. hehheee jadi malu tentang “tubuh yang sangat berbeda”.. :). Surprise banget bisa ketemu kamu bal, ternyata bukan hanya saya (dialek makassar dikit) saja yang mencari teman-teman dimasa kecil. Sebenarnya ini kedua kalinya teman kecil yang menemukkan ku dari blog ini. Dulu pertama kali yang menemukkan itu Mbak Tuti dan adiknya Sari  (masih ingatt g..?? anaknya Om Budi, tapi dia g tinggal dikompleks, tapi sekolah di SD 3 Wolulu juga), mereka juga iseng cari di google dengan keyword “watubangga” & Polinggona”.. heheheeeee   dan nyasar ke blog yang sudah tidak pernah update ini 🙂

Aahh luarbiasa niee om google dan segala tehnologi internet.. bisa menjadi jalan silaturahmi bahkan dari masa lalu yang sudah sangat lama dan dari titik pedalaman Sulawesi Tenggara nan jauhh disana (berrleeeebbiihaann…) hehheeee…

Laman Berikutnya »

Blog di WordPress.com.